Nikel yang mengalami defisit pasokan menjadi sentimen positif bagi laju harga. Namun, ketakutan gangguan permintaan akibat lockdown di China membebani laju nikel hari ini. Pada Selasa (26/4/2022) pukul 14:50 harga nikel dunia tercatat US$ 32.600/ton, turun tipis 0,1% dibandingkan harga penutupan kemarin. Berdasarkan laporan Biro Statistik Logam Dunia (WBMS), produksi nikel Februari sebesar 222.600 ton. Pada saat yang sama, permintaan tercatat 223.600 ton. Sehingga ada defisit sebesar 1.000 ton. Permintaan nikel dunia pada bulan Februari tercatat meningkat 63.000 ton dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Produksi Indonesia, penambang nikel terbesar di dunia, melonjak 21,6% yoy menjadi 160.600 ton dan permintaan naik 15,7% yoy menjadi 64.200 ton. Namun kekhawatiran terhadap gangguan permintaan dari China mampu membawa nikel ke zona merah. Shanghai, distrik pusat ekonomi dan bisnis Negeri Tirai Bambu, masih saja ‘digembok’ meski sudah sebulan. Bahkan ada kekhawatiran peningkatan kasus harian Covid-19 akan segera menjalar ke ibu kota Beijing…Read More